Jika pernah membaca postingan saya sebelumnya, akan ditemukan fakta bahwa Luqman, si sulung tak pernah mau ikut lomba apapun. Satu-satunya lomba yang mau diikutinya saat perayaan 17 Agustus di perumahan hanya lomba sepeda hias. Sejatinya yang ikut lomba adalah sang penghias sepeda, abinya, tapi yang paling menikmati lombanya adalah Luqman. Dia terlihat bangga mengendarai sepeda yang telah dihias oleh abinya.
Waktu itu kami masih tinggal di Lombok. Si abi masih bekerja dengan jadwal kerja tambang. Lalu dihitungnya kalender, untuk menentukan kapan harus mulai menggarap sepeda, mengingat masanya di Lombok hanya 4 hari untuk selanjutnya kembali ke tambang.
Lomba pertama yang diikuti tahun 2003. Waktu itu Luqman usia 3 tahun. Ide yang hadir waktu itu membuatkan pesawat terbang. Hasilnya lumayan, sederhana tapi berbeda dari peserta yang lainnya, yang hanya dihias kertas warna-warni. Sepeda Luqman berbentuk sesuatu. Sayangnya di perjalanan pesawatnya ditabrak peserta lain. Rusaklah bagian belakangnya yang membuatnya sempat sedih, tapi hanya sesaat. Saat pengumuman Luqman tak menang. Dia tak peduli, karena dia sudah sangat senang bisa mengendarai pesawat sepanjang rute lomba 🙂
Tahun berikutnya, Luqman ikut lomba sepeda lagi. Kali ini abinya lebih berpikir keras, bagaimana supaya hasilnya lebih bagus. Diputskanlah untuk membuat kapal. Bahan yang dipilih adalah kertas mengkilat dan kertas minyak. Kali ini hasilnya memang lebih bagus dan lebih rapi. Luqman dapat juara II. Lagi-lagi dia tidak peduli, dia tak mau maju ke panggung untuk mengambil hadiahnya.
Tahun 2005, kembali ikut lomba. Tema yang dipilih si abi kali itu adalah mobil, mobil perang. Persiapannya lebih matang, hasilnya lebih bagus dan rapi. Luqman semakin senang, dia tetap tampil berbeda.
Untuk yang ketiga ini Luqman berhasil meraih juara pertama. Dia sudah bersedia naik ke panggung untuk mengambil hadiahnya.
Tahun-tahun berikutnya Luqman sudah tak pernah ikut lomba lagi, sampai kami pindah ke Balikpapan. Semoga kelak ini menjadi bagian dari kenangan terindah yang pernah dimiliki Luqman.
Leave a comment