Tidur Di Tangan Umi

16 02 2009

Waktu masih sama-sama bekerja di Kalimantan, saya masih mengandung Luqman, anak pertama. Saat suami sedang kerja shift malam, maka calon bayi Luqman lah yang menemani. Saya tak merasa sendiri. Saya sering mengajaknya bicara, tentang berbagai macam hal.

Ketika pindah ke Lombok, Luqman sudah lahir. Sudah berwujud. Keberadaannya semakin terasa, terutama saat suami sedang berada di pulau seberang. Luqman senang sekali tidur di lengan saya, saya pun sangat menikmatinya. Saat hendak berangkat kerja, suami terbiasa berpesan pada Luqman (walau saat itu dia belum bisa bicara) untuk menjaga saya, menggantikan dirinya. Kebiasaan itu terus terbawa sampai sekarang, hingga yang Luqman pahami adalah saat abinya sedang tidak di rumah, dialah yang harus menjaga saya. Ah, mujahid kecilku.

Saat Syamil lahir…. Dunia semakin terasa ramai…. Tak begitu terasa kesepian saat suami harus berangkat kerja. Ada dua lelaki kecil yang menemani. Syamil juga sangat menikmati tidur di lengan saya. Sejak dia lahir dua lengan saya terpakai untuk bantal mereka tidur. Kalau dulu, saat Luqman tidur saya bisa sambil memencet hp untuk saling sms dengan suami. Maka ketika ada Syamil agak sulit memegang hp karena di dua lengan ada dua kepala anak kecil yang sangat saya sayangi.

Ketika Fayyadh lahir… maka rasa sepi itu semakin menjauh…. Dan ternyata, Fayyadh ini juga senang tidur di lengan saya. Sementara lengan hanya dua. Harus ada yang mengalah, dan itu adalah Luqman.. Saya selalu bilang, sampai usia empat tahun dia puas tidur di tangan saya sendiri, sementara Syamil di usianya yang baru dua tahun setengah sudah harus berbagi dengan adiknya. Pada awalnya dia merasa berat untuk melepasnya, tapi akhirnya dia bersedia juga. Namun terkadang dia masih sering membujuk Syamil agar mau gantian.

Sekarang Syamil sudah empat tahun, dan ini disadari oleh Luqman. Hingga di suatu malam dia berkata, ”Mi, sekarang kan abang sudah empat tahun. Dulu kakak tidur di tangan umi sampai umur empat tahun, berarti sekarang abang tidur di tangan uminya sudah boleh gantian dengan kakak”.

What can I say?

Akhirnya…

Umi: ”Kak, sekarang kan sudah hampir 9 tahun. Seharusnya sudah pisah tidurnya dengan umi. Boleh tidur di tangan umi tapi sebentar”

Kakak: ”Ya kalo gitu, waktu murojaah aja ya tidur di tangan uminya. Ya bang ya…”

Abang: ”Gak mau, kan kakak sudah 9 tahun, harus pisah tidurnya”

Si kakak terpaksa tidur dalam keadaan kesal karena keinginannya tidak terpenuhi.

So, kenapa sampai usia mendekati 9 tahun Luqman masih tidur dengan saya (saat abinya tidak ada)? Masalah sesungguhnya ada pada saya. Agar tak merasa sendiri saat suami sedang bekerja, saya selalu tidur dengannya. Lebih merasa nyaman kalau dia berada dekat saya, dan itu terus berlanjut sampai sekarang. Sampai kapan? Insya Allah sekarang sedang mengusahakannya ;).


Actions

Information

39 responses

17 02 2009
ridwan

Jangan lama-lama mbak, kasian…. anak laki gitu loh.
Biar cepat terlatih untuk mandiri 🙂

Hehe… kesalahan ortu ya…

18 02 2009
emma

Aaduuh..masalah mu sama persis sama aku mbakNin..
gimana yaa..caranya “memisahkan diri” dari Rifki anak bungsu-ku agar dia mau tidur di kamarnya..? masih manja dia walo usianya sdh 9 thn..:-(

Sepertinya kita yang harus tega ya…

18 02 2009
Didien®

Subhnallah… jadi kepengen cepet² punya anak 😀
tp keknya harus nyari calon ibunya dulu deh..heuheu

mbak..ikutan 3rd IBSN Blog award yuk..silahkan daftarkan url artikel disini keterangan yang lebih lanjut bisa dilihat disini…

akhir pandaftaran artikel 25 Maret ‘09 jam 23.59 wib..

IBSN = Berbagi Tak Pernah Rugi ^_^

salam silaturrahmi dari Didien® [assalamu’alaikum]

Kalo gitu usaha cari ibunya dulu ya…

20 02 2009
rina

OOT nih mbak
Kapan nih resep pakisnya ? 🙂

Duh… kapan ya…

20 02 2009
nh18

Someday …
Somehow …
Luqman … Syamil … juga Fayyadh …
Akan tidur secara fisik tidak di lengan Ibu …
Tetapi percayalah …
Justru Lengan-lengan kuat dan tangguh mereka yang akan menjaga ibu …
Agar ibu bisa tidur lebih tenang …

Ah ini postingan …
Menyentuh sekali …

Kita harus rela bu …
Bahwa anak-anak kita akan lepas … melesat mencari penghidupannya sendiri …
Dan kalau sudah begitu …
Yang kita bisa lakukan sebagai orang tua … hanyalah melihatnya … tersenyum kearahnya … seraya berdoa … semoga mereka berjalan di arah yang benar …

Salam saya
NH

Dan saat itu akan tiba nanti… hik hik….

24 02 2009
siwi

Emang paling nyaman tidur dipeluk ibu. Sampe sekarang aja saya masih suka begitu, apalagi sekarang jauh dan hanya pulang beberapa minggu sekali, jadinya kalo pulang pasti ingin manja2 sama ibu.

😛

Heeee…. ibu memang luar biasa ya…

25 02 2009
pengendara

di sapih,
.
sebenarnya yang harus di sapih itu ibunya,
.
karena sudah terlanjur keenakan tidur bareng anak-anaknya,

He… ibunya harus disapih ya…

25 02 2009
Donny Reza

Hehe, saya kapan ya terakhir tidur dengan ibu? terakhir yang saya ingat saya sudah tidur terpisah sendirian sejak sebelum SD karena sudah ada adik kecil sebelum saya berusia genap 2 tahun. 😀

Udah biasa tidur sendiri ya…

25 02 2009
Ekonikoe AN

anak laki-laki tetangga saya ada yang masih tidur ama ibunya meski sudah sma. Bahkan nggak mau makan kalau nggak disuapin ibunya.

Jd perkara ini bukan hal sepele, namun kita orang tua harus mensikapi secara bijaksana.

Wah gawat tuh kalo sampe gitu

27 02 2009
Ika

anakq juga masih tidur bareng aq bu…….. padahal taon ini juga 9 taon usianya…… tapi justru aq yang gak bisa kalo tidur tanpa dia bu…… aneh yahhh

Sammmmma dong…

28 02 2009
uvi07

bismillah….

wah jadi ingat ma bunda yang sentiasa dengan sabar mendidik nanda…semenjak kecil hingga dewasa…
tak kan pernah dapat membalas besarnya jasa mereka, oleh kerananya tiap kali pulang sentiasa luangkan waktu tuk sikit-sikit cerita dan bantu aktifiti umi…

semoga Allah balas jasa Bunda dan juga Ibu-Ibu yang lain…
walhamdulillah

Amin… kenangan bersama seorang ibu memang banyak sekali ya…

3 03 2009
goncecs

ehem ehem jadi pengen buruan punya anak niiich … !!

ayooo….

4 03 2009
oRiDo™

hmmm…
anakku nanti seperti itu juga gak yah??

duuuhhh…
kangen keluarga…
😐

Tinggalnya berjauhan ya?

5 03 2009
ven

mba ninnn pa kbr…

duh kok lg2 agak mirip sih critanya…apa ini nih balada ibu2 yg punya suami dg pekerjaan hrs datang dan pergi ninggalin anak isteri hehehe

aku jg agak kerepotan mba melatih anak2 tidur di kamar masing2…mereka sbnrnya dah sepakat dan mau tidur di kamar yg berbeda dg umminya tp saat abinya pergi bertugas…justru aku yg ngajakin mreka tidur kembali rame2 bareng aku…hadohhh

Hehehe… ternyata senasib say…

6 03 2009
pakde

7 tahun saya tidur jaman kecil dengan ibu saya.
Sekali-kali temen kaka saya yang menina bobokan saya.
4 Tahun kemudian saya tidur sama kakak saya yang lain…Dan baru usia 11 tahun saya bisa tidur sendirian…

Watak yang terbangun sejak kecil sampai sekarang tak bisa lepas begitu saja. Sama halnya ketika kami berpisah melepas keberangkatan kami menuju tanah pusako betuah. Keluarga saya, Saudara saya, Tetangga saya menangisi kami. Mereka tak mau di tinggalkan.

Saba hari setiap jam 7 pagi saya harus biicara dengan ibu saya. Karena ia tak mau kehilangan simata wayangnya.

Mungkin saya nanti begitu ya..

6 03 2009
omiyan

biasanya semua ini dari faktor kebiasaan kita sebagai ortunya yang sering berlebihan dan terlalu protektif terhadap anak-anaknya, itu pernah terjadi ma saya dan istri tapi akhirnya saya membiasakan anak saya fania melakukan sendiri dan Alhamdulillah sekarang dia ada perubahan

http://bungaliani.wordpress.com/2009/03/05/terbiasa-mandiri-sejak-dini/

Tepat… ini memang sebuah kebiasaan…

8 03 2009
mas8nur

Aduh…jadi rindu sama jagoan kecilku, abis ketemunya 2 minggu sekali……demi tugas. Kalau pulang dia pasti lengket kaya lem dan nggak mau diajak lainnya. Anak memang permata hidup kita…
Tulisan yang sangat menyentuh mbak….

Wah…. remote juga ya….

12 03 2009
Om Shani

Wach terima kasih ilmunya………..jadi tambah pengetahuan nich………

salam kenal mampir ya ke tempatku………

Sama-sama…

13 03 2009
Rindu

Pengen punya Ibu …. 😦

Saya juga mau jadi ibunya Ade…

14 03 2009
danishandzar

Bukan luarbiasa…begitulah anak2 sentiasa maukan ibunya..walau apapun situasinya…

Seharusnya ibu berbangga ya…

16 03 2009
mataharicinta

bunda nin……
apa kabar? neng baru sempat mampir lagi setelah hiatus 3 bulan, hehe.
bunda, kalo luqman uda umur 20 masih pengin tidur ditangan uminya gimana tuh?

Neng Ika… Lama kali tak mampir…
Kabar baik….
Nah loh…. gimana ya…

16 03 2009
ibnu ismail

Kalau saya dulu paling suka bobok di tangan Bapak…biasanya beliau sambil mendongeng atau berpetuah…saya masih ingat bau rexona ketiaknya..hehehe…kadang-kadang ditepuk-tepuk pantat saya atau abang saya…makin lama tepukannya,frekuensinya makin cepat. Beliau timang-timang kami sambil bersenandung tidak karuan sampai hampir lepas gigi palsunya…saking sayangnya beliau…abangku yang tertua begini timangannya: “Bong si dombong-dombong dongkang…Neng…” abangku yang nomor dua aku lupa timangannya bagaimana. Nah aku sendiri timangannya: “Ntui…ntui…ntui…” tak tahu aku apa artinya. Bapakku sendiri juga tak tahu. Ia karang sembarangan saja itu….aih Bapak…aku rindu…

Wah… bapaknya seru juga ya…

18 03 2009
Rita

Yang paling dewasa (di header) tentu itu si abang Luqman yaa..
Sama saya bu, kalo suami lagi bisnis keluar, anak2 ngumpul di kamar mamanya, biar gak sepih 😀

Ya Mbak….

19 03 2009
achoey

sampai kapan pun anak adalah anak
seperti halnya diriku
yang selalu merindu untuk dimanja mereka

Hehehe… gitu ya..

19 03 2009
easy

jadi teringat masa kecil. Bapak tugas keluar kota setiap hari dan hanya pulang 2 minggu sekali. jadinya setiap malam selama ga ada Bapak, kami ber4 tidur dengan Ibu. ngumpul di satu ranjang besar.

dan saat Bapak sudah pulangpun, saya tetap tidur satu ranjang dengan Beliau, karena saya anak bungsu 😀

Seperti saya sekarang ini ya… satu ranjang dengan 3 anak 😉

21 03 2009
ichaawe

Nadine jg bgitu..sampai skrg msh tidur dilenganku… apalagi sejak papanya jauh, makin rapet aka deh tidur ma aku.
kalo udah sukses, kasih tau aku yah mbak, caranya gmn 🙂

Kayanya terjadi pada sebagian kita yang sering ditinggal suami ya…

21 03 2009
aisya_ilmuna

Mba nin, akhirnya aku punya blog ! eh, gmn kabar keluarga. ana baru tau dari blog mb nin, afwan ya….qt ini dekat tp terasa jauuh….

Alhamdulillah… Langsung kesana

21 03 2009
ina

assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokaatuh

baca postingan umi, bikin Na inget kisahnya Mamah Na, yg suka menina-bobok-an si Ade’ dengan kalimat thayyibah..sambil berharap ada malaikat2 Allah yang turun untuk menemani.. hehehe

btw, berarti tangan umi kuat juga ya ^^

salam kenal umi, dari Na si itik 😀

Allah memang menciptakan tangan seorang bunda dengan seribu kekuatan Na…

22 03 2009
syelviapoe3

Ah…
ternyata ‘pesan’ itu masih melekat dengan baik, ya, mbak..

ya…. sampai sekarang

22 03 2009
IbuKu Tamparlah Wajah AnakMu

Ibu Kaulah dambaan hatiku.
doamu sungguh membuat bumi dan seisinya akan hancur jika kau berkehendak.

doamu adalah kehendak tuhan

Oh ibu…

24 03 2009
rahmah

assalamu’alaikum wrwb.
wah…bc cerita ini jd buat mupeng pgn segera pny momongan..hehe..mhn doanya ya, mg stlh pindah ini, kami dpt sgr dipercaya Alloh tuk memiliki amanah tersebut…mmlk anak2 yg soleh/ah yg bs mnambat bobot umat Muhammad dan mjd penyejuk hati..amin
btw, terima kasih mbak ats kunjungan ke blog ana…slh nama jg gpp..
salam ukhuwah… 🙂

1 04 2009
deen10february

:)..kapan deen nyusul punya ‘teman kecil’ y Bunda? *hope*

9 03 2010
Nin

Segera INSYA ALLAH…

1 04 2009
ria manies

hihihihihi……………………. gt yahhh……

9 12 2009
Neng Ika

Bunda nin, apa kabar?
ingatkah sama si neng? yang dulu sempet sering main kesini. lama banget rasanya ya bun gak bersua? apa kabar sekarang? masih di lombok kah?

6 03 2010
Iin analyst

Asw.sy jg sprti itu…sy mrasa nyaman jk tdur dsamping ibu,bahkan sy msh sring manja sm ibu..tp te2p loh sy mandri tu hnx skp luar sja.skrg sy kuliah&jrang pulng jd stiap pulng sy slalu brUsha dkt ibu.emg enk bgt da dsampix nyaman n bhagia rasax 😀

25 07 2010
bajuqueen

aslm wr wb

duh jd pgen cpt2 jd ibu deh hehehehe

ad baju cntik bwt ummi bkunjung ksini y 🙂

30 09 2010
Nin

Semoga segera ya…

16 07 2013
Greta Calderon

teringat saya semasa dalam pantang. satu hari luqman buat perangai tak mahu tidur. hari dah semakin lewat. badan sudah penat, mata sudah tak tahan mengantuk…luqman masih lagi buat perangai tidak mahu tidur. merengek je…susu sudah puas diberi sampai muak anak tu. kaki tangannya sudah tak duduk diam dah mcm orang berenang je. minyak telon dah disapu ke perut…padahal tak kembung pun. sudah tunggang tebalik zikir saya dendangkan dekat luqman. suami plak tak ada balik ke rumah my mil…jadilah saya sorang – sorang kelam kabut menjaga luqman. stressnya hanya tuhan je yang tahu.

Leave a reply to Didien® Cancel reply